Alat yang diberi nama BrainPort itu merupakan penemuan terbaru Kementrian Pertahanan Inggris yang masih dalam tahap ujicoba. Alat ini memiliki kamera yang terpasang pada kacamata yang tersambung dengan perangkat sensor di lidah.
Cara kerjanya, kamera akan mengirim sinyal gambar ke otak lewat sensor yang terpasang di lidah. Penggunanya akan mendapat gambaran dari sinyal-sinyal tersebut hingga membentuk sebuah gambaran yang disebut penglihatan. Bisa dibilang alat ini membantu tuna netra melihat lewat lidahnya.
David Rathband, seorang polisi asal Inggris yang juga menjadi salah satu partisipan dalam ujicoba alat ini mengatakan kalau dirinya sangat senang karena bisa melihat lagi. Meski harus terbiasa untuk merasakan sinyal dan gambaran yang diberikan oleh perangkat tersebut.
“Aku sangat senang dilibatkan dalam penelitian ini. Kini aku senang bisa melihat istri dan anakku lagi,” ucap pria berusia 42 tahun ini.
Kesaksian David menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus mengembangkan alat ini. Apalagi David sudah bisa mengidentifikasi bentuk objek.
“Meski senang dengan peralatan yang bisa membuat saya bisa melihat lagi, tapi saya tetap tidak mau terlalu berharap untuk bisa melihat seperti sedia kala,” ucap David.
David kehilangan penglihatannya ketika ditembak oleh buronan terkenal Raoul Moat. Ratusan serpihan peluru membuat matanya tak berfungsi lagi ketika David ditembak oleh Raoul dengan senapan jenis shotgun.
Alat ini juga telat merubah hidup seorang tentara Inggris bernama Craig Lundber. Craig kehilangan penglihatannya akibat ledakan bom di Irak. Ia juga menjadi orang Inggris pertama yang mencoba perangkat ini.
“Aku bisa kembali membaca dan berjalan tanpa tongkat lagi,” imbuh Craig. (dailymail)
0 komentar:
Posting Komentar