Jumat, 03 Desember 2010

Inilah Cara Terbaik Berkomunikasi Dengan Bayi

Percayakah Anda, bahkan sejak lahir, bayi sudah berusaha berkomunikasi dengan orangtuanya. Setelah ia bisa melihat dengan benar, caranya untuk mencoba berkomunikasi adalah lewat tatap mata, menatap wajah Anda, dan kemudian diikuti dengan bergumam, lalu tersenyum.

Dipercaya oleh para ahli, jarak yang terbaik antara mata dan obyek yang ditatap bayi, yakni wajah Anda, adalah sekitar 20-25 cm. Sentuh ia dengan lembut, usap rambutnya, senyum padanya, ajak ia bicara atau bernyanyi. Dipercaya, hal-hal ini adalah cara terbaik untuk mengajak anak berkomunikasi.

Cobalah mengajak bayi Anda untuk berbicara, tunggu respon dan reaksinya. Hal ini akan membantu menciptakan pola untuk perbincangan selanjutnya. Perhatikan bahasa tubuhnya dengan seksama, segala gerakan kibasan tangan atau kaki bayi adalah respon kepada Anda. Setiap gerakan dan suara yang ia hasilkan setelah Anda mengajak berbicara adalah jawabannya dari komunikasi Anda kepadanya. Jika rajin mempelajari, Anda akan bisa memahami dan mengerti apa yang hendak ia katakan kepada Anda. Dari hal-hal semacam inilah Anda mulai mengajarkan mengenai dunia kepada si bayi. Kapan waktu terbaik untuk mengajak bayi berbicara?

Dipercaya, waktu terbaik untuk mengajak anak berkomunikasi adalah setelah ia diberi makan, ketika ia sudah merasa tenang dan kenyang. Tetapi kebanyakan orangtua melakukan hal ini secara insting. Perlu diingat pula, bayi perlu ditanggapi segera setelah ia mulai menangis agar ia merasa lebih tenang dan terjaga.

Bertahun-tahun lalu, diperkirakan para bayi yang baru lahir tidak bisa melihat maupun mendengar dengan baik, namun sekarang kita ketahui, bahwa amat penting untuk mulai mendengarkan dan bicara dengan bayi sedini mungkin. Fungsinya, untuk menjalin komunikasi penuh kasih antara bayi dan orangtuanya. Mendengarkan dengan perhatian penuh adalah keahlian paling vital dalam membangun relasi yang baik dengan bayi Anda. Di awal-awal kelahiran bayi, cobalah untuk mendengarkan tipe-tipe tangisnya dan membedakan jenis tangisan yang berarti ia lapar, dari tangisan yang artinya ia hanya butuh pelukan, dan lainnya. Ke depannya, hal tersebut akan membantu Anda dan dia membangun hubungan yang baik dan pemenuhan kebutuhan si bayi itu.

Tips bicara dengan bayi
* Gunakan kata-kata yang positif dan menyenangkan. Bayi bisa membedakan tone pada suara Anda, apakah itu berisi kata-kata positif maupun negatif. Bicaralah dengan nada yang perlahan dengan menghadapkan wajah Anda ke wajahnya guna mengalihkan hal-hal lain yang bisa membuyarkan konsentrasi.

* Gunakan pula suara-suara yang biasa digunakan para ibu-ibu saat bicara dengan bayinya. Ini merupakan bahasa universal. Tetapi perhatikan intonasi dan cara bicara Anda, jangan menggunakan kata-kata yang disingkat-singkat atau pelafalan yang seakan dibuat cadel. Ia akan berusaha mengikuti Anda, ia akan bingung saat mendengar kata aslinya.

* Coba bicara dengannya mengenai hal-hal kecil dan keseharian. Misal, "Mama lagi mau pasangkan popokuntuk Adik, nih," atau "Adik sudah pintar tepuk tangan, ya?" saat Anda melihat ia menepuk tangan.

* Saat si bayi bertumbuh besar, bicarakan tentang banyak hal kepadanya, "Adik mau pakai celana, nih," atau, "Hari ini dingin sekali, ya?"

* Memberi nama pada obyek. Terdengar konyol, tetapi hal ini bisa merangsang komunikasi anak. Anda bisa menamakan benda-benda favoritnya, dan masukkan nama tersebut dalam perbincangan Anda. Saat si kecil mulai menunjuk barang-barang kesukaannya, beri tahu apa nama barang tersebut. Misal, saat ia menunjuk bonekanya, Anda bisa bilang, "Iya, Adik minta boneka teddynya?" atau saat ia menunjuk tempat minumnya, katakan, "Adik mau tempat minumnya, ya?" Dengan begini, si kecil akan belajar banyak di tahun pertamanya terutama mengenai benda-benda dan aktivitas. Ia mungkin akan mulai mengerti kata kerja atau aktivitas pula, seperti, "Da-da" atau "Ambil."

* Dorong usaha si kecil ia mencoba mengutarakan sesuatu. Hindari keinginan untuk tertawa saat ia melakukan kesalahan, karena itu bisa membuatnya enggan berusaha lagi. Ajak si bayi untuk mengutarakan sesuatu.

* Membaca bersama juga merupakan upaya yang bisa Anda lakukan. Mulailah dengan membacakan buku-buku bergambar bersama si bayi. Ini adalah sebuah aktivitas yang amat berharga untuknya memperkaya diksi dalam khasanah berkomunikasinya.

* Di usia 8-12 bulan pertama, bayi akan mulai mencoba bersuara dan mengatakan kata-kata simpel, seperti "Da-da" atau "Mama". Cobalah untuk mulai berbicara langsung padanya, ini amat penting untuk perkembangan ucapannya. Berikan pujian untuk setiap perkembangan yang ia lakukan, bahkan bila si bayi sebenarnya tidak mengerti arti dari kata itu sendiri.



Sumber : Kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar