Ilustrasi |
Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur, menyatakan sedang menyelidiki kasus ini. "Kami masih melakukan penyelidikan masalah ini, termasuk motif yang mendorong ia bunuh diri," kata Kanit Reskrim Polres Kediri, Aiptu Sigit, Senin (20/12/2010).
Kasus bunuh diri remaja yang juga pelajar kelas dua sebuah SMP di Kecamatan Kras ini terjadi di rumahnya, Desa/Kecamatan Kras, Senin pagi. Korban pertama kali ditemukan kakaknya yang bernama Heru saat akan mandi. Dalam perjalanan menuju kamar mandi, ia menemukan adiknya sudah dalam keadaan tergantung.
Heru mengaku melihat adiknya tergantung dengan menggunakan tali tampar berwarna biru di ketinggian 2 meter dari tanah dapur rumahnya. Ia pun langsung berteriak meminta tolong. Seluruh anggota keluarga yang saat itu sedang tidur sontak terbangun mendengar teriakan Heru.
Heru sendiri ditemui di rumahnya mengaku tidak mengetahui persis penyebab adiknya nekat mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.
Menurut Heru, adiknya itu cenderung pendiam, dan tidak pernah menceritakan kepada orang lain jika terjadi masalah. Tetapi, ia mengaku terakhir kali mendapat pesan singkat dari adiknya, jika ia dimarahi karena ketahuan menyontek saat ujian semester pekan kemarin.
"Penyebab pastinya adik saya berbuat seperti ini saya tidak tahu, tetapi saya pernah mendapat SMS bahwa ia dimarahi gurunya karena ketahuan menyontek," ujarnya.
Keluarga dan tetangga yang datang ke lokasi berusaha menurunkan jenazah Tekad dari tempat ia bunuh diri. Polisi sempat memeriksa kondisi fisiknya dan dibawa ke puskesmas setempat. Karena tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, polisi akhirnya mengembalikan jenazah tersebut kepada keluarga untuk dikebumikan.
Sumber : www.tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar