Secara objektif, harus diakui ada banyak lubang di pertahanan Indonesia yang mesti segera ditambal pada tubuh Timnas Indonesia. Belum lagi seabrek kekurangan lainnya. Pun, dari laga yang berbuah kemenangan dramatis tersebut, mencuat sebauh kekuatan yang lebih dari sekedar racikan maut Riedl, kolektifitas tim atau bahkan skillindividu per pemain.
Modal berharga itu adalah sikap nasionalisme yang tergambar dari sikap yang tak lagi inferior menghadapi tim sekuat Thailand. Nasionalisme di lapangan hijau itu terwujud dari polah anak-anak Indonesia yang enggan berhenti bermain sepak bola hingga peluit akhir dibunyikan.
Berbeda dengan Timnas beberapa tahun lalu, pasukan Indonesia kali ini seolah tak mau kalah dalam perebutan bola. Tak lagi minder saat menguasai bola. Tak ingin kalah hanya karena tertinggal gol sedang waktu pertandingan masih berjalan.
Tak hanya itu, yang lebih membanggakan di dua laga sebelumnya Indonesia pun seakan enggan puas meski telah unggul dua atau bahkan tiga gol sekalipun.
Soal ini duo Alfred Rield dan Wolfgang Pikal, secara jelas memberikan instruksi, fighting spiritharus tetap ada apapun kondisinya pertandingan yang dihadapi Timnas.
Modal itu sepertinya menjadi kunci penting, di samping tentunya teknik permainan yang dikembangkan dalam pertandingan, saat Indonesia meladeni Filipina di semifinal Piala AFF 2010.
Menjadi tuan rumah dua kali pada format laga semifinal home and away karena tak adanya stadion representatif di Filipina juga menjadi keuntungan. Semangat 11 warga Indonesia di lapangan akan berpadu dengan gemuruh juang ratusan ribu lainnya di Gelora Bung Karno.
Jadi, meski Filipina diperkuat oleh delapan pemain naturalisasi yang malang-melintang di pesepakbolaan Inggris, sejatinya bukan aral yang mesti menjatuhkan mental pasukan Indonesia bahkan sebelum pertandingan.
Negeri Gloria Macapagal Arroyo itu memang fenomenal dengan mengalahkan Vietnam dan menahan imbang Singapura, dua tim yang pernah mengangkat tropi Piala AFF. Tapi harus dicatat, penampilan Indonesia kali ini pun tak kalah sensasional.
Sumber : www.tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar