Sabtu, 04 Desember 2010

Ternyata, Rokok Dapat Menstabilkan emosi

Banyak perokok mengaku menghisap sebatang rokok untuk membantu mereka mengurangi stress. Namun, dalam sebuah penelitian, ternyata ditemukan fakta bahwa berhenti merokok membuat seseorang lebuh bahagia dan akan berlangsung lama sejauh mereka bisa melawan kebiasaan buruk tersebut.

Sebuah tim dari Universitas Brown dan Universitas Southern California mengatakan berhenti merokok tidak seperti yang ditakutkan banyak perokok dan mereka harus mengorbankan mental secara psikis demi kesehatan fisik.

Profesor Christopher Kahler mengatakan banyak perokok mengaku dengan berhenti merokok membuat mereka depresi dan jika terlalu tertekan maka mereka kembali ke habitat semula. Para peneliti melakukan pengamatan terhadap kelompok yang terdiri dari 236 pria dan wanita dan mencoba berhenti merokok. Mereka menerima konseling dan anti-nikotin.

Hasilnya, ada beberapa gejala depresi selalama sepekan dan kemudian berhenti kemudian ada juga kelompok yang berhenti setelah dua, delapan, 16, hingga 28 pekan. Hampir setengah dari para responden yang tak bisa mengendalikan diri berhenti dari merokok terlihat tak bahagia. sementara, para ahli menemukan bagi mereka yang berhenti dan terus menghindari rokok terlihat lebih bahagia dan membuat mood mereka stabil.

Sedangkan, bagi mereka yang bahagia ketika tak merokok namun mood mereka buruk secara signifikan saat mereka diberi godaan untuk merokok. "Yang mengejutkan, saat mood para perokok diukur meski hanya sukses berhenti merokok sementara dilaporkan mereka sedikit memiliki gejala depresi," katanya.



Sumber : Tribunnews.com

0 komentar:

Posting Komentar