Selasa, 07 Desember 2010

Hacker Dunia Berlomba Membobol Pertahanan Pin Wikileaks

Untuk ke sekian kalinya situs Wikileaks milik Julian Assange membuat Amerika dan Inggris kebakaran jenggot. Situs yang didirikan tahun 2006 itu berani membeberkan sistem pertahanan Inggris dan Amerika ke internet hingga kedua negara itu merasa digunduli.

Seolah tak ada takutnya, Assange yang hidup pindah-pindah sekaligus menghindari kejaran dari negara-negara yang sudah dia beberkan rahasia negaranya, mengungkapkan bagaimana kondisi fasilitas persenjataan Amerika dan Inggris.

Assange yang memperoleh semua data rahasia itu dengan sistem hacker, mampu mengumpulkan 250.000 dokumen rahasia negara seluruh dunia. Untuk mengamankan data miliknya yang diklaim terlengkap se dunia, Assange memasang 256 nomor pin sehingga sulit dijebol oleh hacker mana pun. Hanya dia yang bisa, minimal hingga akhir tahun 2010 ini.

Dirilis the sun (6/12) Wikileaks menjelaskan bagaimana kondisi instalasi satelit milik Inggris, saluran kabel rahasia, supplier senjata dan sebagainya. Pabrik dan jaringan pipa bawah laut, kabel dan tambang di Kongo juga diungkap. Pabrik yang memproduksi racun di Australia dan insulin di Denmark ditulisnya lengkap. Semua itu telah membuat negara-negara tersebut naik pitam.

Para ahli teknologi informasi AS dan Inggris sudah dikerahkan untuk menghentikan situs Wikileaks namun belum berhasil. Sedangkan Assange sendiri mampu menjebol semua situs kenegaraan dan pertahanan negara se dunia. Demikian juga, fisik Assange terancam dan hingga kini menjadi buron. Namun demikian, dia bisa merilis semua dokumen hasil hackernya ke berbagai media online dari tempat persembunyiannya.

Inggris marah karena sitem pertahanan keamanan, peralatan canggih serta sistem kedirgantaraan dibeberkan di internet. Padahal jaman perang dingin, untuk mengungkap hal hal seperti itu membutuhkan aktivitas spionase dan walam waktu bertahun-tahun baru bisa mengetahui kekuatan lawan. Tapi bagi Assange cukup masuk melalui dunia maya menerobos ke sistem komputer negara yang diinginkan.

Kemarin pihak Swedia mengejar Assange si pendiri Wikileaks asal Australia itu, dengan tuduhan pelecehan seks. Namun demikian, dunia tahu bahwa tuduhan itu hanya target sekunder saja, sedangkan primernya adalah menangkap Assange agar tidak mencuri rahasia negara di dunia.

Terkini, situs Wikileaks dikeroyok ahli hacker seluruh dunia untuk menjebol pertahanan pin rahasianya. Serangan cyber bertubi-tubi menjadi wujud perang dunia maya untuk saling memperebutkan informasi berharga. (*)


Sumber: www.tribunnews.com

0 komentar:

Posting Komentar