Shrien Dewani dan Ani Dewani |
Seorang pria Inggris keturunan India ditangkap atas permintaan otoritas Afrika Selatan (Afsel) karena dituduh membunuh istrinya saat sedang berbulan madu. Demikian dilansir AP, Rabu (8/12/2010).
Kepolisian Inggris, Scotland Yard, mengatakan Shrien Dewani (30) ditangkap setelah menyerahkan diri di kantor polisi Bristol, Inggris.
Penangkapan ini dilakukan setelah seorang pria Afsel mengaku membunuh sang istri, Anni Dewani (28), atas perintah sang suami. Pembunuhan itu seolah-olah pembajakan kendaraan pada 13 November lalu. Dewani menolak semua tuduhan itu.
Si pengemudi taksi bernama Zola Tongo mengaku Dewani mendekatinya mengenai tawaran membunuh istrinya saat pasangan ini tiba di Kota Cape Town. Tongo menjemput pasangan ini dari bandara menuju hotel. Saat istrinya menjauh, Dewani bertanya jika ia bisa menemukan seseorang untuk membunuh sang istri.
Tongo mengatakan Dewani menawari 7.000 ( Rp 63 juta) dollar AS tiap orang namun baru dibayar 145 dollar AS (Rp 1,3 juta). Media-media Inggris berspekulasi mengenai kemungkinan sang suami terlibat dalam kematian sang istri.
Ia kemudian mengatakan kepada otoritas setempat bahwa pasangan itu kembali ke hotel untuk makan malam dan mengunjungi kawasan miskin dan kemudian sejumlah pria bersenjata datang dan memaksanya turun dari kendaraan. Tubuh Anni ditemukan sehari kemudian dan ia sudah ditembak di bagian belakang lehernya.
Baik Dewani maupun sopir taksi tak terluka. Kecurigaan makin memuncak karena kendaraan itu tak dicuri.
Kepolisian Inggris, Scotland Yard, mengatakan Shrien Dewani (30) ditangkap setelah menyerahkan diri di kantor polisi Bristol, Inggris.
Penangkapan ini dilakukan setelah seorang pria Afsel mengaku membunuh sang istri, Anni Dewani (28), atas perintah sang suami. Pembunuhan itu seolah-olah pembajakan kendaraan pada 13 November lalu. Dewani menolak semua tuduhan itu.
Si pengemudi taksi bernama Zola Tongo mengaku Dewani mendekatinya mengenai tawaran membunuh istrinya saat pasangan ini tiba di Kota Cape Town. Tongo menjemput pasangan ini dari bandara menuju hotel. Saat istrinya menjauh, Dewani bertanya jika ia bisa menemukan seseorang untuk membunuh sang istri.
Tongo mengatakan Dewani menawari 7.000 ( Rp 63 juta) dollar AS tiap orang namun baru dibayar 145 dollar AS (Rp 1,3 juta). Media-media Inggris berspekulasi mengenai kemungkinan sang suami terlibat dalam kematian sang istri.
Ia kemudian mengatakan kepada otoritas setempat bahwa pasangan itu kembali ke hotel untuk makan malam dan mengunjungi kawasan miskin dan kemudian sejumlah pria bersenjata datang dan memaksanya turun dari kendaraan. Tubuh Anni ditemukan sehari kemudian dan ia sudah ditembak di bagian belakang lehernya.
Baik Dewani maupun sopir taksi tak terluka. Kecurigaan makin memuncak karena kendaraan itu tak dicuri.
Sumber : www.Tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar