Minggu, 23 Januari 2011

Bunga Bangkai 1,8 Meter, Mekar Diladang Warga Aceh Tenggara

Bunga bangkai (Amorphophallus titanium) setinggi 1,8 meter didapati tumbuh di ladang seorang petani di Desa Alur Baning, Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara (Agara). Ini temuan pertama di Aceh dalam tahun 2011.

Masnur Boru Sirait, warga Desa Gaya Jaya, Kecamatan Lawe Sigala gala, Agara, kepada Serambi kemarin mengatakan, di ladangnya tumbuh bungai bangkai 1,8 meter dan kini dalam keadaan mekar. Bunga itu dia perkirakan sudah lama tumbuh. Namun, baru kali ini dia lihat bunganya yang sedang mekar. 

“Saya menemukannya secara tak sengaja ketika pergi ke kebun memanen jagung dan membersihkan rumput liar,” ungkap Masnur.

Menurut Masnur, bunga itu tumbuh di ladang yang jauh dari permukiman penduduk dan belum diketahui masyarakat umum. Tapi sekarang, mulai banyak warga yang tahu setelah dia informasikan kepada tetangganya. Dalam dua hari terakhir, puluhan warga berbondong-bondong menyaksikan bunga langka yang baunya menyengat itu.

Berdasarkan catatan Serambi, penemuan bunga bangkai di Desa Alur Baning ini merupakan yang pertama di Aceh tahun ini. Pada tahun 2010, tidak satu bunga bangkai pun ditemukan mekar di bumi Aceh.

Tapi sebelumnya, 2009, beberapa kali bunga bangkai jenis Amorphophallus titanium maupun Rafflesia arnoldi ditemukan tumbuh sporadis di wilayah Aceh Tenggara, Aceh Utara, Nagan Raya, juga di Subulussalam.

Pada 13 Desember 2009, misalnya, warga Desa Suak Bilie, Kecamatan Suka Makmue, Nagan Raya heboh, karena ditemukan bunga bangkai, hal yang sebelumnya tidak pernah ditemukan di wilayah itu. Bunga itu tumbuh di halaman Adami, warga setempat.

Khusus di Subulussalam, Amorphopallus titanium tumbuh dua kuntum sekaligus di tengah kebun Muis (40), warga Kampung Sikalondang, Kecamatan Simpang Kiri. Penemunya Zona Solin (32) dan Mulyadi Angkat (34), penduduk Desa Kampung Badar, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam pada Minggu (28/6/2009) dan bunga langka itu bertahan mekar hingga Sabtu (4/7/2009). 

Sebelumnya lagi, bunga bangkai ditemukan di Kampung Camp Laut, Kecamatan Rusip Antara, Aceh Tengah, pada Minggu (24 Februari 2009) oleh Camat Rusip Antara, Adli Salim SE.

Menurut Kamus Ensiklopedia Indonesia, bunga bangkai tidak sama dengan bunga Rafflesia arnoldi, meski sama-sama ditemukan pertama kali di Bengkulu. Bunga bangkai termasuk keluarga bunga raksasa. Yang paling populer ditemukan adalah bunga bangkai jenis Amorphophallus titanium. Jenis ini hanya endemik tumbuh di kawasan hutan di Pulau Sumatera. Bahkan juga ada yang menyebut bunga ini sebagai bunga resmi Bengkulu.

Berbeda dengan Rafflesia, bunga bangkai ini berwarna krem pada bagian luar dan pada bagian yang menjulang. Sedangkan mahkotanya merah keunguan. Sekilas bentuknya saat mekar seperti bunga terompet. Bila Rafflesia hanya melebar, bunga bangkai tumbuh menjulang tinggi. Bunga bangkai jenis Amorphophallus titanium bisa mencapai 4 meter dengan diameter 1,5 meter.

Bunga bangkai ini termasuk tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae). Merupakan tumbuhan dengan bunga majemuk terbesar di dunia. Berbeda dengan bunga Rafflesia yang tidak dapat tumbuh di daerah lain, bunga bangkai dapat dibudidayakan di tempat yang berbeda. Bila Rafflesia parasit pada tumbuhan rambat, bunga bangkai justru tumbuh di atas umbinya sendiri. 


Sumber : Tribunnews.com

1 komentar:

Anonim mengatakan...

d daerah kami juga ada baru baru ini

Posting Komentar